Grup komunitas musik kampus UI ramai membicarakan postingan Instagram story salah satu anggotanya yang menunjukkan proses pembangunan studio musik sederhana. Yang mengejutkan, dana pembangunannya berasal dari kemenangan bermain slot online saat sedang mengerjakan tugas kuliah.
Raka: "Gila bro! Beneran lu dapet scatter x100 itu? Udah berapa lama main?"
Dito: "Baru 2 mingguan cuy, awalnya cuma iseng diajarin temen kos sambil ngerjakan skripsi"
Raka: "Terus langsung bisa buka studio gini? Berapa sih dapetnya?"
Dito: "Total sekitar 85 juta an, udah dipotong pajak. Pas banget buat modal awal studio kecil-kecilan"
Raka: "Jadi pengen nyoba juga nih, itu mainnya gimana sih?"
Dito: "Gampang banget, coba aja di ROYALMPO. Tapi ingat ya, mainnya pake bijak jangan sampe ganggu kuliah"
Dito (22 tahun) adalah mahasiswa semester akhir FISIP UI yang memiliki passion di bidang musik sejak SMA. Meski mengambil jurusan Ilmu Politik, ia aktif di berbagai komunitas musik kampus dan sering mengisi acara dengan bandnya.
Impiannya memiliki studio rekaman sederhana selalu terbentur masalah finansial. Sebagai mahasiswa dengan uang saku terbatas, ia harus puas berlatih di garasi rumah kos yang sempit dengan peralatan seadanya.
Semua berubah ketika teman sekosnya memperkenalkan permainan Mahjong Ways 3 di ROYALMPO. Awalnya Dito skeptis, namun setelah melihat temannya mendapatkan kemenangan kecil, ia pun mencoba dengan modal awal 50 ribu rupiah.
Yang tidak disangka, di hari ketiga bermain, Dito berhasil memicu scatter x100 yang mengantarkannya pada kemenangan besar. "Awalnya kupikir aplikasinya error, soalnya angkanya gak masuk akal," kenangnya sambil tertawa.
Setelah memastikan kemenangannya valid dan berhasil menarik dana, Dito segera merencanakan penggunaan uang tersebut. Dengan bantuan dua teman dekatnya yang memiliki basic audio engineering, mereka menyewa sebuah ruko kecil di sekitar Depok.
Dalam waktu dua minggu, studio sederhana dengan peralatan dasar sudah bisa beroperasi. Mereka menamainya "Scatter Studio" sebagai pengingat awal mula keberuntungan mereka. Studio ini tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga disewakan dengan harga terjangkau untuk musisi indie.
Meski kini memiliki bisnis sampingan, Dito tetap fokus menyelesaikan studinya. Ia membagi waktu dengan sistem manajemen ketat - pagi sampai siang untuk kuliah dan skripsi, sore hingga malam untuk mengelola studio.
Bisnisnya mulai menunjukkan perkembangan positif dengan rata-rata 3-5 klien per minggu. "Ini baru awal, target kami bisa upgrade peralatan dalam 6 bulan ke depan," ujar Dito penuh semangat.
Kisah Dito membuktikan bahwa passion dan kesempatan bisa datang dari mana saja. Dengan kecerdasan mengelola keberuntungan dan disiplin membagi waktu, seorang mahasiswa biasa bisa mewujudkan impiannya sekaligus menciptakan peluang bagi orang lain di sekitarnya.